DOBRAK.CO - Seperti diketahui, jemaah haji asal Indonesia mulai berdatangan ke tanah suci pada 24 Mei 2023 lalu, sementara itu operasional ibadah haji pun sudah berlangsung satu pekan.
Dikabarkan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 36 ribu jemaah haji Indonesia berada di Kota Nabawi. Mulai 1 Juni 2023, para tamu Allah ini akan diberangkatkan secara bertahap menuju Makkah Al-Mukarramah.
Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menyebutkan, hampir seluruh petugas haji sudah berada di Madinah dan Makkah. Mereka siap siaga melakukan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia, sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Di antara mereka, ada sejumlah petugas yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH).
“Tahun ini kita kembali optimalkan tim PKP3JH. Mereka akan bersinergi dengan para petugas haji untuk memberikan layanan dan membantu para jemaah,” jelas Arsad di Jakarta, Selasa 30 Mei 2023.
Baca Juga: Loyalis Ganjar Dukung Aldi Taher Jadi Caleg Demi Picu Keributan, Ternyata Ini Sosoknnya
Arsad menyebut, tim PKP3JH beranggotakan 36 orang, terdiri dari komponen kesehatan dan perlindungan jemaah. Sebanyak 12 orang ditempatkan di Madinah sedang 23 petugas di Makkah. Ada satu orang berperan sebagai koordinator.
"Mereka bertugas secara mobile di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan juga berkeliling ke sektor hotel jemaah," ungkapnya.
Masih menurut Arsad, Tim PKP3JH mengemban lima tugas, yaitu pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi.
Pencegahan merupakan intervensi pada suatu peristiwa yang belum pasti terjadi. Misalnya, menyiapkan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan jemaah haji, seperti kursi roda dan lainnya.
Mitigasi dilakukan dengan memetakan dan menyiapkan perangkat lunak, serta program penanggulangan insiden yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan pada insiden diatasi dengan pelatihan gabungan setiap unsur petugas haji.
Baca Juga: Turis Menari Tanpa Busana, Sandiaga Uno Ingin Pengawasan di Bali Ditingkatkan
“Ini sudah kita lakukan saat pelatihan di asrama haji. Untuk tanggap darurat, itu merupakan upaya penanggulangan insiden dengan melakukan intervensi pada jemaah yang memiliki masalah, mulai ringan, sedang, hingga berat,” jelas Arsad dilansir dari laman Ayobandung.com pada 30 Mei 2023.
“Dalam menjalankan tugasnya, selain kelengkapan alat perlindungan dan penanganan kesehatan, tim PKP3JH juga dibekali dengan 500 pasang sandal untuk jemaah yang membutuhkan,” sambungnya.
Tugas PKP3JH lainnya adalah pemulihan. Ini merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi jemaah sebagaimana keadaan sebelum berangkat. Terakhir adalah rehabilitasi.
Artikel Terkait
Hengky Kurniawan Lepas Kloter Pertama 392 Jemaah Haji Asal KBB
Cuaca Terik, Kemenag Imbau Jemaah Haji Bawa Alat Pelindung Diri saat Ziarah di Madinah
Perdana, Menag Yaqut Lepas Penerbangan Jemaah Haji dari Bandara Kertajati
Awas Kena Denda! Jemaah Haji Dilarang Merokok di Kawasan Masjid Nabawi