DOBRAK.CO - Mengingat kematian atau memento mori bagi seorang seniman bisa menjadi karya. Termasuk mengingat kematian di kala wabah covid 19 melanda dunia.
Hal ini dibuktikan oleh polisi aktif berpangkat Jenderal bintang satu yang menekuni dunia seni lukis dan akan menampilkan karya-karyanya di Gedung YPK Jl. Naripan No. 9, Kota Bandung pada tanggal 3-13 Desember 2022.
Brigjen Pol Prof. DR. Chriyshnanda Dwilaksana, M. SI demikian nama lengkap seniman lukis yang berstatus sebagai politsi aktif dan akan menampilkan 69 karyanya pada pameran tunggal bertemakan "Memento Mori".
Tema ini diangkat sebagai pengalamannya saat pandemi Covid-19 terjadi, sehingga ia begitu trauma dengan keadaan di sekitar dan akhirnya mengingat akan kematian.
"Pada karya-karya nya ini Chryshnanda, tidak bermaksud untuk menampilkan pesimisme, tapi mementomori merupakan refleksi diri tentang pentingnya mengingat kematian," jelas Isa Perkasa, Kurator Galeri Pusat Kebudayaan.
Baca Juga: Viral, Polisi Usut Pemukulan Imam Masjid saat Pimpin Salat di Bekasi
Hampir semua orang merasakan dampak dari virus covid-19. Kematian akibat pandemi sangat menakutkan dan sulit terhindarkan. Apalagi virus ini bermutasi menyerang manusia, karena pada awalnya belum ditemukan vaksin penolaknya. Disaat virus “delta” begitu menyeramkan mewabah dan korban berjatuhan, kematian seolah makin dekat.
Namun demikian, bagi para seniman, situasi seperti itu justru menjadi saat yang tepat untuk melakukan kontemplasi di studio dalam hidup kecemasan, mengabadikannya di kanvas menjadi suatu karya. Di saat itulah kemudian banyak seniman yang menjadi sangat produktif. Seperti halnya dilakukan oleh seniman yang juga seorang polisi aktif, Chriyshnanda Dwilaksana. Dan gagasan tema covid-19 menjadi tema utama, walaupun ada yang bertema lain diluar covid agar tidak terlalu dalam berfikir saat menghadapi suasana yang membuat stres.
Dalam tema karya periode mementomori ini, Chriyshnanda Dwilaksana menyuguhkan visual tentang duka cita, tentang kepasrahan, tentang jiwa, tentang roh, tentang malaikat pencabut nyawa, tentang kemarahan, tentang doa, tentang mati, tentang kegelisahan, tentang optimisme, tentang nafsu keserakahan, tentang ikhtiar, tentang keyakinan, tentang keyakinan, tentang Tuhan, tentang iman, tentang balas budi, tentang kebimbangan, tentang percaya diri, dan sebagainya.
Artikel Terkait
Alfianto, Seniman Tari yang Mencintai Ciganitri
Sukriyal Sadin, Si Pelukis Gajah, Pamerkan 24 Karya di Semesta 2022
Orbital Dago Akan Gelar Pameran Tunggal Adikara Rachman Bertema Mengakar