Sinopsis Film Alive: Kisah Terjebak dalam Apartemen saat Wabah Zombie Menyerang

DOBRAK.CO - Alive (2020) adalah film Korea Selatan bergenre thriller dan horor yang disutradarai oleh Cho Il-hyung. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Oh Joon-woo (diperankan oleh Yoo Ah-in) yang terjebak dalam apartemennya setelah dunia dikepung oleh wabah zombie.

Oh Joon-woo adalah seorang gamer yang kesepian dan lebih suka menghabiskan waktu di dunia virtual daripada berinteraksi dengan orang lain. Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah virus misterius menyebar dengan cepat dan mengubah orang-orang menjadi zombie lapar.

Di dalam apartemennya yang terisolasi, Joon-woo harus bertahan hidup dengan persediaan makanan yang terbatas. Dia merasa terjebak dan terancam oleh serangan zombie yang terjadi di sekitarnya. Hidupnya terasa suram dan harapan semakin pudar.

Namun, keadaan berubah saat Joon-woo menemukan bahwa seorang wanita bernama Kim Yoo-bin (diperankan oleh Park Shin-hye) juga masih hidup di apartemen sebelah. Keduanya bekerja sama untuk mencari cara keluar dari situasi yang mencekam ini.

Baca Juga: Soal Video Syur 48 Detik, Rebecca Klopper Siap Dimintai Keterangan Oleh Polisi

Dalam perjuangan mereka melawan kelaparan, kehausan, dan serangan zombie, Joon-woo dan Yoo-bin mengembangkan ikatan yang kuat. Mereka saling bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup dan mencari tahu apakah masih ada harapan untuk dunia di luar sana.

Alive menggambarkan perjuangan psikologis Joon-woo dalam menghadapi ketakutan dan kesepian, sambil berusaha mempertahankan kemanusiaannya di tengah situasi yang mengerikan. Film ini menyajikan aksi yang intens, ketegangan yang menggigit, dan momen kejutan yang membuat penonton terpaku di kursi mereka.

Baca Juga: 10 Persiapan Penting Calon Karyawan yang Akan Bekerja di Luar Kota

Dengan sinematografi yang memukau dan akting yang kuat dari Yoo Ah-in dan Park Shin-hye, Alive menawarkan pengalaman menegangkan dan menghadirkan pandangan baru tentang genre zombie. Film ini menunjukkan bahwa di tengah keputusasaan dan kehancuran, ada kekuatan dalam persatuan dan harapan untuk bertahan hidup.**