DOBRAK.CO - Generasi muda saat ini mesti disiapkan menjadi generasi terbaik dan disitulah peran krusial para Orang tua. Begitu yang dijelaskan oleh Yanti Tanjung seorang pakar parenting nasional asal Sumedang.
Berkaitan dengan itu, Ia memberikan penjelasan pengaruh yang bisa ditimbulkan generasi terbaik yaitu generasi yang berperan sebagi penyeru kebaikan.
Menurutnya, orang baik itu banyak temannya sedangkan penyeru kebaikan itu banyak musuhnya, beda ya berarti orang baik dengan penyeru kebaikan. Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya, “Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?”
الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره
Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya sendiri, sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.
Baca Juga: Antisipasi PMK, Jangan Satukan Daging dan Jeroan dalam Satu Wadah
Melalui unggahan di akun media sosial Facebook miliknya yang dilihat pada Minggu 10 Juli 2022, Ia menjelaskan berkaitan dengan Qudamah yang ditanya oleh muridnya kenapa bisa seperti itu ? Beliau menjawab :
الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه لأنه صالح.
“Rasulullah SAW sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.”
Namun ketika Rasulullah SAW menjadi penyeru kebaikan, maka Rasulullah saw banyak sekali musuhnya juga para pembencinya, penyeru kebaikan itu maknanya adalah ‘penyeru al-Islam.”
Menurutnya agar mereka bisa memerangi kemungkaran dan menyeru kebaikan, Tidak ada jalan lain anak harus disiapkan untuk menjadi umat terbaik.
Penulis buku sekaligus Pendiri Sekolah Anak Tangguh di Sumedang ini menjelaskan, bahwa menyiapkan umat terbaik adalah sebuah komitmen ayah bunda. Karena menjadi umat terbaik pengaruhnya sangat besar bagi generasi diantaranya :
1. Mengasah berpikir benar
2. Melatih dirinya melakukan kebaikan seperti yang anak serukan kepada orang lain
Baca Juga: Iduladha 1443 H, Pramono Anung: Esensi Kurban adalah Ketulusan dan Keikhlasan
