DOBRAK.CO - Belakangan ini istilah strict parent banyak dicari oleh warganet. Hal ini berhubungan dengan pola asuh orangtua masa kini yang dinilai keliru. Berikut makna strict parent untuk dipahami, agar anda terhindar dari pola asuh semacam ini.
Istilah strict parent yang saat ini mulai banyak dicari oleh warganet, ternyata banyak digunakan oleh pemuda sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap cara mendidik orang tua terhadap anak-anak yang dinilai tegas dan kaku.
Cuitan dari seorang psikolog di akun media sosial Twitter pribadinya, atas nama @disyarinda yang memantik para netizen untuk meretweet dan mengomentari cuitannya terkait istilah strict parent yang tengah trending ini.
Pada cuitannya tersebut, ia menjelaskan tentang pola didik anak yang kebanyakan dinilai oleh masyarakat harus keras dan ketat, padahal menurut pendapatnya sebagai seorang psikolog tidaklah mesti seperti itu.
Baca Juga: Manfaat dan Resep Mengolah Daging Agar Tetap Sehat ala dr. Zaidul Akbar
Berdasarkan penelusuran dari lanjutan utas dalam cuitan yang sama, Disya Arinda juga menyebutkan dampak buruknya bagi anak.
"Orang tua yg lembut nan tegas justru membuat anak dapat percaya ada ‘rumah’ yg nyaman baginya saat dunia begitu keras," tulisnya.
Menurutnya, orang tua yang ketat atau strict tidak dapat membuat anak menjadi tidak lembek, justru orang tua yang lembut dan tegaslah yang dapat menciptakan anak dengan kondisi mental dan emosi yang kuat dan tidak lembek.
Disya Arinda juga mengatakan bahwa di tengah kerasnya dunia yang dialami oleh anak yang memiliki strict parents, anak-anak tersebut akan merasa tidak percaya pada siapapun.
Ketika orang tua justru menjadi sumber ketidaknyamanan, anak mungkin akan memiliki cara pikir bahwa dunia ini memang benar-benar kejam dan tidak ada yang dapat ia percaya.
Sebagai informasi, Istilah berbahasa Inggris ini terdiri atas dua kata, yaitu 'strict' yang memiliki arti terjemahan 'ketat' dan 'parents' yang berarti 'orang tua'.
Jika melihat makna berdasarkan bentukan dua kata ini, dapat diartikan Strict parents ini mengacu pada suatu pola didik orang tua terhadap anaknya yang didasarkan dengan pola hukuman dan larangan.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Lima Bahaya Main HP Menjelang Tidur
Anak-anak memang tidak boleh dibebaskan sebebas-bebasnya, karena pada dasarnya manusia tetap harus punya aturan dalam bentuk perintah dan larangan.
